Menjadi orang tua adalah suatu anugerah dan kebahagiaan, namun menjadi orang tua juga bukanlah hal yang mudah terutama dalam hal mendidik anak, apalagi anak yang memiliki suatu kelebihan sehingga membuatnya berbeda dan menjadi terasing bagi lingkungan seusianya.
Penulis bukanlah seorang psikiater tapi tips ini diberikan berdasarkan pengalaman dan semoga bermanfaat.
Beberapa tips berikut semoga bisa membantu agar bisa mendidik anak dengan kemampuan ataupun energi yang lebih seperti hyperaktif, six sense.
1. Type anak hyperaktif
*kebanyakan dari anak-anak hyperaktif terbilang memiliki tingkat kenakalan yang melebihi anak-anak biasa, oleh sebab itu mereka pasti tidak begitu disukai oleh lingkungan sekitarnya. Jika memiliki anak hyperaktif jangan sesekali bersikap acuh apalagi kasar, mereka justru membutuhkan perhatian dan kasih sayang ekstra,tumbuhkan rasa percaya dirinya dan jangan membandingkan mereka dengan anak lain, jika mereka berbuat salah usahakan berikan pengertian secara perlahan, memarahi atau melakukan kekerasan hanya akan memperparah sikap hyper mereka, dampaknya mereka bisa menjadi sangat nakal dan tidak terkendali ketika beranjak dewasa.
Alihkan perhatian mereka kepada kegiatan yang bisa membuat otot dan otak mereka bekerja, misalnya melakukan kegiatan belajar di alam terbuka atau sebuah taman.
Terdapat dua jenis type kecerdasan anak hyperaktif, jika cerdas ia akan menjadi anak yang cepat tangkap dan tanggap mereka mampu bermain sekaligus mempelajari hal-hal baru.
Sedangkan jenis anak hyperaktif dengan kecerdasan sedang akan sangat memerlukan cara khusus agar mereka dapat mudah memahami ilmu pengetahuan, type seperti anak hyper seperti ini biasanya sangat lambat memahami sesuatu dan otaknya mudah lelah sehingga mereka tidak terlalu suka belajar terlalu lama atau mudah bosan.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut peran kesabaran dan ketelatenan dari orang tua sangatlah penting, namun jika orang tua termasuk orang yang sibuk maka carilah seseorang yang memiliki kesabaran serta ketelatenan yang tinggi untuk memberikan pendidikan di luar sekolah/dirumah.
Disarankan untuk memberikan penjelasan dengan menggunakan dan mengikuti imajinasi mereka, ketika mereka mengeluh lelah biarkan mereka melakukan kegiatan yang mereka inginkan dan setelahnya lanjutkan kembali kegiatan belajar.
2. Memiliki kelebihan six sense
*Memiliki kelebihan "six sense" merupakan anugerah sekaligus ujian baik untuk sang anak maupun orang tua, berdasarkan beberapa pengalaman jika seorang anak memiliki six sense mereka akan sering jatuh sakit, dan bersikap aneh seperti sering menangis sambil fokus pada satu sudut, merasa ketakutan atau diam secara tiba-tiba, terkadang juga menjadi anak yang sangat nakal dan aneh.
Jika seperti ini selain pengobatan secara medis (dokter) anak juga harus diberi pengobatan psikologis (kyai atau orang paham agama).
Mungkin ada sebagian orang yang menganggap hal seperti ini aneh dan mustahil, namun jangan menanggap remeh jika anak memiliki "six sense" karena akan mempengaruhi pola pikir serta tingkah laku mereka kepada lingkungan pada saat ini maupun masa mendatang.
Usahakan untuk selalu memahami setiap rasa takut yang mereka ungkapkan meskipun kita tidak dapat merasakan atau melihat apa yang mereka rasa dan lihat. Ajak juga mereka ke tempat-tempat yang memiliki nilai agamis.
Ajarkan pada mereka hal-hal yang baik sesuai agama dan norma hidup dan tetap perlakukan mereka seperti anak normal.
📝kesimpulannya : setiap anak memiliki hak untuk mendapat kasih sayang dari orang tua nya, meskipun bergelimang materi seorang anak lebih membutuhkan kasih sayang dan waktu bercengkrama dari dan dengan kedua orang tuanya. Jika termasuk orang tua sibuk, sidaknya sebagai orang tua juga harus bisa bersikap profesional dan adil kepada waktu untuk anak dan bekerja.
Tidak semua kata kasar dan keras bahkan sikap kasar akan membuat anak menjadi tidak nakal, mulailah untuk mengubah mindsheet seperti itu tanamlah rasa kasih sayang bukan kebencian atau dendam karena sering mendapat perlakuan kasar, berilah hukuman berdasarkan tingkat kenakalannya namun tetap jangan menjadi orang tua yang sadis, jika bukan kita siapa lagi yang akan menyayangi anak kita?
😇😇😇😇😇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar